Sunday, 3 February 2013

Demam

Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga bisa merupakan pertanda bahwa sel antibodi kita ( sel darah putih ) sedang melawan suatu virus . Anak yang memiliki suhu tinggi karena suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan sawan. Demam yang melebihi 3 hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya
.

Demam adalah kenaikan temperatur tubuh. Anda demam bila hasil pengukuran suhu tubuh melalui anus melebihi 38 oC, suhu mulut (oral) melebihi 37,6 oC, suhu ketiak melebihi 37,5 oC. Suhu normal tubuh adalah 36,5-37,8 oC. Demam merupakan gejala, bukan penyakit, dan merupakan salah satu tanda bahwa terjadi suatu masalah pada tubuh kita dan tubuh kita sedang mengatasinya.

Penyakit sering kali muncul berkaitan dengan pola demam, durasi demam, serta gejala khas yang lain, berikut adalah pola demam yang bisa menjadi acuan :
            -Demam Kontinyu yaitu demam yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam. Perubahan kala malam dari suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signifikan. Terjadi pada Demam tifoid (durasi lebih dari 7 hari, mual,muntah, lidah kotor, gangguan pencernaan) dan Malaria Falciparum Malignan ( Riwayat bepergian daerah endemis, menggigil, reaksi perdarahan ).
            -Demam Remiten yaitu demam dengan penurunan suhu tiap siang hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Pola ini merupakan tipe demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri (anak-anak) dan belum spesifik untuk penyakit tertentu namun menggambarkan proses infeksi, penegakan diagnosa dilakukan sampai dengan durasi hari ke-3. Terjadi pada Infeksi Saluran Kemih (nyeri/rasa tidak tuntas saat BAK), Infeksi Saluran Nafas Atas (pilek, batuk, penyumbatan saluran nafas), Otitis Media (nyeri telinga, keluar cairan), Tonsilitis Faringitis & Laryngitis (nyeri telan, suara serau), Stomatitis Herpetika (radang pada rongga mulut), Demam Paska Imunisasi.
           - Demam Intermiten yaitu demam dimana suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam terbanyak kedua yang ditemukan di praktek klinis. Terjadi pada Malaria, Limfoma (kelainan kelenjar getah bening), Endokarditis (peradangan otot jantung).
           - Demam Bifasik yaitu demam dengan 2 episode yang berbeda (pelana kuda/ saddleback fever), demam pertama dengan durasi 2-3 hari, kemudian turun sampai dengan hari ke-5, kemudian demam lagi bahkan kenaikan suhu bisa lebih tinggi. Contoh klasik dari pola demam ini yaitu Demam Dengue (Demam berdarah, dengan tanda-tanda perdarahan di gusi, hidung, dan ruam kulit), Demam Kuning (warna kuning pada sclera mata), Poliomielitis (lumpuh layu), Cikungunya (nyeri sendi, dan lesi kulit bentuk koin), serta Leptospirosis (berasal dari tikus, bangkai, menyerang sistem syaraf pusat).

Pada beberapa demam memang memerlukan pengobatan medis, terutama pada anak (mengurangi risiko komplikasi : kejang, dehidrasi, sepsis, dll) namun pada beberapa demam non infeksi, pengaturan suhu tubuh akan normal dengan sendirinya, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan :
  • • Minum air putih yang cukup untuk mengurangi dehidrasi yang terjadi
  • • Gunakan pakaian yang ringan dan ganti baju jika berkeringat sehingga panas dapat keluar lewat kulit
  • • Jika kedinginan atau menggigil, selimuti dengan selimut tipis
  • • Mengurangi aktifitas. Terlalu banyak aktifitas dapat memperburuk demam, dengan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pengaturan suhu tubuh